Kawin Cai
Apa itu Kawin Cai?
Mendengar kata kawin umum kita dengar kalimat tersebut menyiratkan pada mempersatukan dua orang pada satu ikatan dengan dasar cinta.
kawin cai yang setiap bulan oktober selalu dilaksanakan oleh warga Desa Babakanmulya, tepatnya warga yang mendiami area balong dalem (cibulan).
Umumnya kawin selalu dikaitkan dengan ritual khusus, maka acara kawin cai yang dilaksanakan oleh warga Desa Babakan Mulya merupakan ritual masyarakat dalam menghormati tiap tetes air yang dilimpahkan oleh sang pencipta Tuhan Semesta Alam Allah Subhanahuwataala.
ritual kawin cai ini dilaksanakan setiap tepat Malam Jum'at keliwon pada bulan Rewah di desa Babakanmulya Kecamatan Jalaksana.
Selaintujuan diadakannya upacara adat Kawin Cai, terdapat juga latar
yang menjadi cikal bakal diselenggarakannya acara tersebut. Dikisahkan
pada jaman dahulu kala ada seorang petapa dari Cibulan bernama Begawan
Resi Makandria atau Sang Kebo Wulan di telaga Balong Dalem Tirtayatra.
Begawan Resi Makandria dijodohkan oleh Rama Sang Resi Guru Manikmaya
dengan putrinya yang bernama Pwah Aksari Jabung.
Akan tetapi, karena Pwah Aksari Jabung adalah seorang bidadari yang
sangat cantik, Begawan Resi Makandria tak sampai hati menerima Pwah
Aksari Jabung sebagai istrinya. Akhirnya, Pwah Aksari Jabung menjelma
menjadi kijang betina dan Resi Makandria menjelma menjadi kebo bule dan
terjadilah perkawinan di antara keduanya.
Kemudian adik Pwah Aksari Jabung, yaitu Pwah Sanghyang Sri diperintah
oleh Sang Resi Guru Manikmaya menitis menjadi bayi di dalam tubuh Pwah
Aksari Jabung. Setelah itu, lahirlah bayi yang dinamakan Pwah Bungatak
Mangaleale.
Setelah dewasa, Pwah Bungatak Mangaleale dipersunting oleh Sang Wreti
Kandayun yang mendirikan kerajaan Galuh (berdasarkan cerita
parahyangan). Hal tersebutlah yang menandai terjadinya ritual Kawin Cai
dengan menggabungkan sumber mata air dari Cibulan dan Balong Dalem
Tirtayatra. Dari cerita tersebut,terdapat petilasan bersejarah di Balong
Dalem antara lain, batu kawin, linjuk, talaga/balong, dan masih banyak
lagi.
Selain latar cerita yang menarik, proses pelaksanaan upacara adat ini
pun tak kalah unik. Proses ritual ini diawali oleh sesepuh Balong Dalem
dan rombongan tetua untuk menjemput air di Sumur 7 Cikembulan Desa
Manis Kidul.
Setelah mengambil air dari Sumur 7 Cibulan, rombongan disambut di
gerbang Balong Dalem.Selanjutnya, pelaksanaan Kawin Cai di mata air
Balong Dalem Tirtayatra dilakukan di depan Batu Kawin oleh Ki Kuwu
Balong beserta rombongan dengan cara mencampurairdari mata air
Cikembulan dengan mata air Balong Dalem Tirtayatra yang disebut
peristiwa Kawin Cai. Acara diakhiri dengan siraman Bapa Juru Cai yaitu
pejabat Ekbang (Ekonomi dan Pembangunan) Desa Babakan Mulya juga
desa-desa tetangga dan mengadakan syukuran bersama.
Menghargai alam salah satunya dengan cara menjaga kearifan lokal
menjadi poin penting bagi kita dalam melestarikan alam melalui budaya.
Bagi Anda yang ingin berwisata sekaligus mengenal budaya lokal, tak
ada salahnya untuk menghadiri Upacara Adat Kaiwn Cai ini. Selain
menyaksikan kesakralan ritual adat, pengunjung juga dimanjakan oleh
pertunjukan kesenian tradisional yang menarik dan bazzar kuliner
tradisional yang lezat.
Post a Comment for "Kawin Cai"