STANDAR KABAHAGIAAN
Versi Bahagia
Kalau
musim liburan, pasti di fikiran oarang-orang tertuju dengan traveling
bergantung pada tingkatan ekonomi seseorang dalam melakukan perjalanan wisata,
lalu bagi kalian generasi Z pilihan yang sesuai dengan kebutuhan materi media
sosial atau brangkas handphone dengan photo-photo hiburan lainnya, baik dengan
keluarga ataupun dengan orang-orang tercinta.
Sadar
atau tidak bahwa traveling sangat berperan dalam pembentukan hormon kebahagiaan
pada tubuh kita termasuk adrenaline kita akan berubah saat melakukan kegiatan
traveiling. Lalu kemana pilihan kalian untuk liburan dan traveling, jangan
sampai kalian menjadi generasi kurang piknik berdasarkan telaah dari PT Aviasi
Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney melaporkan, orang Indonesia
termasuk dalam daftar orang-orang yang kurang piknik atau liburan.
Direktur SDM dan Digital InJourney Herdy Rosadi Harman mengatakan,
jumlah perjalanan wisatawan Nusantara per penduduk di Indonesia hanya sekitar
2,6 kali dalam setahun.
Tapi apakah traveling itu satu-satunya sumber penyeimbang imun tubuh kita? Tentunya tidak. Lingkungan yang sehat bebas dari circle toxic yang membuat tidak nyaman menjadi pembentuk imun kebahagiaan juga, termasuk menjaga komunikasi yang baik dengan kata-kata yang baik dengan lingkungan pertemanan juga merupakan satu hal yang dapat meningkatkan hormon kebahagiaan bagi kita, terlepas dari tekanan lingkungan kerja dan pekerjaan yang kita hadapi. Jadi bagaimana cara kita menciptakan kebahagiaan versi kita? Berdasarkan psikologi kita dapat membentuk kebahagiaan secara pribadi berdasarkan tulisan di gramedia blog diantaranya :
- Memahami diri sendiri (pribadi)
Kadang kita sendiri merasa tidak cukup
memahami diri kita sendiri, kekurang atau kelebihan dari diri kita tidak mampu
kita ketahui secara detail, bahkan kita cenderung menyalahkan fisik sebagai
factor kita jadi pribadi yang berbeda dari orang lain.
Kita cenderung merasa insecure dengan
keadaan (warna kulit, bentuk tubuh, atau lainnya) yang menyebabkan kita merasa
tidak bersyukur dengan apa yang telah diberikan tuhan kepada kita.
Dengan mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan kepada kita maka kita akan lebih mengeksplore apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh diri kita secara pribadi, tanpa harus berkaca pada pribadi orang lain, maksudnya standar kebutuhan dari tubuh kita tidak harus disamakan dengan orang lain.
- Tidak menjadikan Hidup sebagai Beban
Setiap orang atau individu memiliki porsi masalah yang berbeda satu sama lain, tapi kita kerap membanding-bandingkan permasalah kita dengan orang lain. Atau kita selalu memaksakan fikiran kita terhadap kehidupan orang lain, dengan tujuan supaya kita sama padahal porsi kehidupan dan permasalahannya berbeda satu sama lainnya. Kalau kita berada pada lingkungan pekerjaan, maka jadikan pekerjaan itu menjadi rekreasi fikiran yang positif bahwa target yang diberikan untuk dicapai dijadikan sebagai pemecut untuk kita bilang bahwa kita pasti bisa. Kalau kita berada di ranah pendidikan atau sebagai siswa atau mahasiswa apa yang ditargetkan oleh guru atau dosen adalah sebuah tujuan yang harus dicapai dengan usaha dan kerja keras dan berdarah-darah tanpa dijadikan beban.
- Mencintai Pekerjaan
Banyak yang hidupnya resah karena tidak memiliki pekerjaan, bahakan ada juga yang sebaliknya pekerjaannya dijadikan beban yang setiap hari dia mengeluhkan pekerjaan yang dijalankannya, ini akan terus menerus menjadi tekanan batin bagi kita jika tidak dengan keikhlasan dan penerimaan yang legowo dari tugas dan pekerjaan yang dibebankan, syukuri pendapatan dari setiap pekerjaan yang kita dapatkan, daripada kita penuh dengan keluhan dikarenakan tidak memiliki pekerjaan.
- Tidak Pelit dengan diri sendiri
Seringkali kita focus untuk membahagiakan orang yang kita cintai, baik pasangan ataupun orang-oarang yang ada disekitar kita, tapi kita lupa bahwa ada badan kita, diri kita yang seharusnya kita bahagiakan dengan apa yang kita dapatkan dari pekerjaan yang kita kerjakan, kita lupa bahwa tubuh kita yang cape dengan pekerjaan butuh Traveling, butuh perhiasan atau fasilitas dari penghasilan yang kita dapat, jadi sebelum focus membahagiakan oranglain, bahagiakan diri kita terlebih dahulu
- Melakukan hal-hal yang menyenangkan versi sendiri
Karena kita hidup di lingkungan sosial dan circle pertemanan yang penuh dengan aturan yang tidak baku, kadang kita lupa ada beberapa versi bahagia yang kalau kita lakukan sendiri versi tersebut tubuh dan fikiran kita menerima kebahagiaan tersebut, maka lakukan lah hal tersebut, tidak menggunakan standar kebahagiaan berdasar versi orang lain.
- Berdamai dengan masalalu
Sebagian orangmemiliki jawaban dengan
masa lalu, ada dua kata, kenangan atau kebencian bergantung pada apa yang
pernah dirasakan pada masalalu.
Permasalahannya kalau masa lalu penuh dengan kenangan yang baik akan menghadirkan hal-hal yang baik dan tuntas, sebaliknya kalau kehidupan masa lalu tersebut dipenuhi dengan dendam atau tidak selesai, maka mulailah belajar menerima masa lalu dan berdamai dengan kepahitan.
- Berfikir positif
Mulailah menilai sesuatu dari sisi yang
positif atau berimbang serta membaca kemungkinan dengan kemungkinan yang baik
dari fikiran kita, buang fikiran yang mendahului ketentuan Tuhan, (curiga,
cemburu, atau penilaian negatif lainnya).
Kalau fikiran kita dipenuhi hal-hal yang positif maka itu akan membentuk secara langsung hidup kita akan positif dan lebih baik.
- Mensyukuri apa yang dimiliki
Berhenti hidup punya standar ganda yang membingungkan, standar kita ya diri kita sendiri, apa yang kita miliki lebih baik nikmati dan syukuri apa yang telah Tuhan berikan, jangan sampai kita memiliki jiwa yang tidak sesuai dengan keadaan atau kerap di sebut jiwa BPJS (Buget pas-pasan Jiwa Sosialita). Syukuri dan terima apa yang diberikan oleh yang maha kuasa pada kita.
- Menjadi diri sendiri apa adanya.
Kita boleh menyukai kehidupan orang lain atau apa yang ada dikehidupan roolmodel bahagianya artis-artis yang kita tonton di media sosial atau tayangan televisi, kita hanya melihat satu sisinya saja dari keberhasilan yang dicapainya, lalu apakah bisa kita semuanya tiru kehidupannya atau cara-cara dia sukses? Tentunya tidak. Yang kita bisa ambil secara makna adalah semangat dan motivasinya saja, untuk menjadi seperti idol yang kita suka itu tidak mungkin, maka jadilah diri kita seperti apa adanya.
- Melakukan Quality time untuk diri sendiri
Berikan waktu pada diri kamu sendiri
untuk menyendiri atau selfhealing jauh dari aturan pertemanan yang kerap
membelenggu. Berikan diri kita untuk introfeksi dan berkaca diri dengan
perenungan-perenungan yang bermanfaat dengan mendekatkan diri kita pada Tuhan
yang masa esa.
Hati dan fikiran yang tenang akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan hormon kebahagiaan.
- Menyelesaikan masalah secara bertahap
Berhenti menumpuk permasalahan yang berpengaruh terhadap tumbuhkembang kejiwaan kita, lingkungan kerja yang menuntuk penyelesaian dan capaian target, maka selesaikanlah satu persatu capaian dan target tersebut, jangan berusaha untuk menghindari. Lingkungan pendidikan kita sebagai pelajar kalau ada tugas yang harus diselesaikan dari banyaknya guru yang memberikan tugas, maka selesaikan satu persatu sampai tuntas dan selesai. Stop menghindari dan menumpuknya. Dilingkungan sosial, apa yang belum dituntaskan permasalahan dengan pertemana, persahabatan, selesaikan satu persatu hingga dianggap itu selesai dan bukan masalah lagi.
- Menerima hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan
Jika semua usaha yang telah kita kirjakan sesuai dengan prosedur sesuai dengan SOP yang telah ditentuk namun ternyata target tidak atau belum tercapai, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi dan menerima kegagalan tersebut tanpa menyalahkan orang lain atau mencari-cari alasan dan pembenaran. Terima apa yang telah Tuhan putuskan atas usaha yang telah kita lakukan.
- Menghargai semua yang sudah dicapai
Jika semua target dan pencapaian yang ditargetkan dan dibebankan tercapai dan sesuai target maka hargai pencapaian yang telah kita capai dengan kembali lagi kepada Tuhan yang telah memberikan kita banyak kemudahan dari target dan pencapaian yang luar biasa, berikan penghargaan kepada diri kita apapun bentuknya, termasuk pada orang-orang yang mendukung pencapaian.
- Memaafkan penghianatan
Jika ada banyak penghianatan di
pencapaian kehidupan kita, maka maafkan penghianatan tersebut karena itu juga
adalah bagian dari Tuhan yang berikan kepada kita sebagai ujian atas pencapaian
dititik kehidupan kita, menjadi evaluasi yang baik jika kita memaafkan semua
penghianatan termasuk apa yang harus kita perbaiki dari penghianatan tersebut.
Dititik tersebut butuh usia yang matang dan psikologi yang berimbang dengan benturan-benturan pada kehidupan yang dialami, lebih khusus untuk fase usia yang belum masuk dewasa masih memerlukan Bimbingan orang-orang terdekat.
Post a Comment for "STANDAR KABAHAGIAAN"